Siprianus Lau (18) dan Marni Abanat (17)
Siprianus Lau (18) dan Marni Abanat (17) sudah menjalin asmara selama dua tahun. Bahkan, September lalu keduanya sebenarnya sudah akan menikah. Akan tetapi, api cemburu membakar Lau, dan nyawa Marni pun melayang.
Drama percintaan berujung maut itu terjadi di ranjang kamar Marni di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/1/2011). Saat itu Lau mengunjungi pacarnya itu, dan menemukan Marni sedang menerima telepon yang diduga dari seorang pria. Lau lantas memukul Marni. Belum puas, dia mengambil pisau dapur dan menusuknya. Marni sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Belu Ajun Komisaris Donny Bramanto di Atambua, Jumat (7/1/2011), mengatakan, hubungan asmara Lau dan Marni memang agak mendingin menjelang akhir tahun lalu. Puncaknya, pada 31 Desember Marni yang masih duduk di kelas XII SMKN Atambua itu tidak mau diajak bermalam Tahun Baru bersama.
Donny menambahkan, hubungan kedua pelajar itu sebenarnya sudah disetujui kedua orangtuanya. Bahkan, September lalu mereka rencananya akan dinikahkan meski akhirnya dibatalkan atas saran para guru agar mereka menyelesaikan sekolah dahulu.
Untuk mencairkan hubungan yang dingin itu, Lau sudah berusaha mengajak bicara Marni. Akan tetapi, di sekolah pun Marni selalu menghindar dari Lau. Kalau ditelepon pun, dia tidak mau mengangkatnya.
Momen malam pergantian tahun rencananya akan dimanfaatkan Lau untuk memperbaiki hubungan, atau setidaknya bisa mengetahui apa penyebab sikap dingin sang pacar. Akan tetapi, Marni kembali menolak ketika diajak bermalam Tahun Baru di rumah Lau.
Setelah itu, Lau terus berupaya menemui korban untuk mencari alasan, mengapa hubungan keduanya tidak berjalan seperti sebelumnya. Ia rela berpisah bila Marni memang menghendaki, tetapi itu harus dibicarakan baik-baik.
Dibakar cemburu
Rabu (5/1/2011) sekitar pukul 11.00, Lau mendatangi rumah Marni. Ia mendapati sang pacar tiduran di kamar sambil bertelepon. Samar-samar, Lau mendengar suara lelaki dari telepon Marni. Api cemburu pun berkobar. "Pelaku lalu memukul korban," kata Donny.
Tidak puas dengan pukulan itu, Lau kemudian lari ke dapur, mengambil pisau, kemudian kembali masuk kamar, dan langsung menikam korban di bagian dada, perut, dan lengan.
Marni sempat berteriak minta tolong sehingga kedua orangtuanya yang sedang berada di belakang rumah bergegas menuju kamar tidur Marni. Gadis ABG itu pun dilarikan ke rumah sakit, tetapi tidak lama kemudian ia mengembuskan napas terakhir.
Sementara itu, Lau melarikan diri ke hutan sekitar rumah Marni, tetapi akhirnya ditangkap hari itu juga. Kini, Lau ditahan di Markas Polres Belu untuk menjalani proses hukum selanjutnya. Demikian catatan online Belajarblog80 tentang Siprianus Lau (18) dan Marni Abanat (17).
Drama percintaan berujung maut itu terjadi di ranjang kamar Marni di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/1/2011). Saat itu Lau mengunjungi pacarnya itu, dan menemukan Marni sedang menerima telepon yang diduga dari seorang pria. Lau lantas memukul Marni. Belum puas, dia mengambil pisau dapur dan menusuknya. Marni sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Belu Ajun Komisaris Donny Bramanto di Atambua, Jumat (7/1/2011), mengatakan, hubungan asmara Lau dan Marni memang agak mendingin menjelang akhir tahun lalu. Puncaknya, pada 31 Desember Marni yang masih duduk di kelas XII SMKN Atambua itu tidak mau diajak bermalam Tahun Baru bersama.
Donny menambahkan, hubungan kedua pelajar itu sebenarnya sudah disetujui kedua orangtuanya. Bahkan, September lalu mereka rencananya akan dinikahkan meski akhirnya dibatalkan atas saran para guru agar mereka menyelesaikan sekolah dahulu.
Untuk mencairkan hubungan yang dingin itu, Lau sudah berusaha mengajak bicara Marni. Akan tetapi, di sekolah pun Marni selalu menghindar dari Lau. Kalau ditelepon pun, dia tidak mau mengangkatnya.
Momen malam pergantian tahun rencananya akan dimanfaatkan Lau untuk memperbaiki hubungan, atau setidaknya bisa mengetahui apa penyebab sikap dingin sang pacar. Akan tetapi, Marni kembali menolak ketika diajak bermalam Tahun Baru di rumah Lau.
Setelah itu, Lau terus berupaya menemui korban untuk mencari alasan, mengapa hubungan keduanya tidak berjalan seperti sebelumnya. Ia rela berpisah bila Marni memang menghendaki, tetapi itu harus dibicarakan baik-baik.
Dibakar cemburu
Rabu (5/1/2011) sekitar pukul 11.00, Lau mendatangi rumah Marni. Ia mendapati sang pacar tiduran di kamar sambil bertelepon. Samar-samar, Lau mendengar suara lelaki dari telepon Marni. Api cemburu pun berkobar. "Pelaku lalu memukul korban," kata Donny.
Tidak puas dengan pukulan itu, Lau kemudian lari ke dapur, mengambil pisau, kemudian kembali masuk kamar, dan langsung menikam korban di bagian dada, perut, dan lengan.
Marni sempat berteriak minta tolong sehingga kedua orangtuanya yang sedang berada di belakang rumah bergegas menuju kamar tidur Marni. Gadis ABG itu pun dilarikan ke rumah sakit, tetapi tidak lama kemudian ia mengembuskan napas terakhir.
Sementara itu, Lau melarikan diri ke hutan sekitar rumah Marni, tetapi akhirnya ditangkap hari itu juga. Kini, Lau ditahan di Markas Polres Belu untuk menjalani proses hukum selanjutnya. Demikian catatan online Belajarblog80 tentang Siprianus Lau (18) dan Marni Abanat (17).