Wakil Ketua Umum DPP PAN
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Drajad Wibowo, merasa ragu KPK akan mampu mendeteksi permainan para oknum yang hanya ingin mengejar keuntungan sesaat dari penjulalan saham Krakatau Steel. Oleh karena itu, Drajad ragu menyerahkan data yang dimilikinya kepada KPK untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Karena, menurutnya, dalam mengusut kasus skandal Bank Century yang notabene sudah dinvestigasi berbulan-bulan dan data bukti serta faktanya sudah lengkap saja KPK tidak terlihat bersemangat untuk menyelesaiakannya, apalagi permainan di pasar modal ini yang disadari bahwa trik yang digunakannya lebih canggih dan rumit daripada di perbankan.
"Sebenarnya KPK bisa mempunyai indikasi dan dari indikasi itu dia bisa melakukan penyadapan, saya kan nggak punya kewenangan penyadapan," kata Drajad di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 4 November 2010.
Jadi, tambah Drajad, keraguannya pada KPK untuk mau menyelesaikan masalah ini sebenarnya lebih pada kemampuan investigasi. "Padahal sebenarnya kalau KPK mau, dia kan punya kewenangan investigasi, pada saat sekarang ini langsung saja turunkan tim untuk lakukan investigasi," kata Drajad.
Drajad mengharapkan KPK lebih pro aktif dalam melihat indikasi permainan dan potensi korupsi dari masalah ini.
"Sebenarnya KPK bisa pro aktif melakukan tindakan preventif, lakukan penyadapan. ini kan sudah ada indikasinya. Si A, si B, si C, si D, dan segala macam, di monitor saja nanti kan akan ketahuan pemainnya. jgn lupa korupsi di pasar modal itu lebih canggih darpada korupsi di perbankan, jauh lebih canggih daripada korupsi APBN," tambah Drajad. Demikian informasi dari Belajarblog80 tentang Wakil Ketua Umum DPP PAN.
Karena, menurutnya, dalam mengusut kasus skandal Bank Century yang notabene sudah dinvestigasi berbulan-bulan dan data bukti serta faktanya sudah lengkap saja KPK tidak terlihat bersemangat untuk menyelesaiakannya, apalagi permainan di pasar modal ini yang disadari bahwa trik yang digunakannya lebih canggih dan rumit daripada di perbankan.
"Sebenarnya KPK bisa mempunyai indikasi dan dari indikasi itu dia bisa melakukan penyadapan, saya kan nggak punya kewenangan penyadapan," kata Drajad di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 4 November 2010.
Jadi, tambah Drajad, keraguannya pada KPK untuk mau menyelesaikan masalah ini sebenarnya lebih pada kemampuan investigasi. "Padahal sebenarnya kalau KPK mau, dia kan punya kewenangan investigasi, pada saat sekarang ini langsung saja turunkan tim untuk lakukan investigasi," kata Drajad.
Drajad mengharapkan KPK lebih pro aktif dalam melihat indikasi permainan dan potensi korupsi dari masalah ini.
"Sebenarnya KPK bisa pro aktif melakukan tindakan preventif, lakukan penyadapan. ini kan sudah ada indikasinya. Si A, si B, si C, si D, dan segala macam, di monitor saja nanti kan akan ketahuan pemainnya. jgn lupa korupsi di pasar modal itu lebih canggih darpada korupsi di perbankan, jauh lebih canggih daripada korupsi APBN," tambah Drajad. Demikian informasi dari Belajarblog80 tentang Wakil Ketua Umum DPP PAN.